KONSEP SISTEM &
SISTEM INFORMASI
Mengapa kita membahas “system” dalam kaitannya dengan
auditing? Yak arena keyakinan auditor terhadap keterandalan system dan internal controlnya merupakan salah satu
tahapan maupun tonggak keyakinan auditor dalam memberikan opini ataupun rekomendasi
terhadap pemakai laporannya. Dalam meyakini keterladanan system dan kontrolnya
, auditor melakukan tes of
controls sebelum melakukan substantive
test . Pada pemeriksaan akuntansi substantive test dilakukan dengan test of transaction dan test
balance related . sedangkan dalam audit yang lain misalnya test terhadap
program, response time,file dan system development pada audit teknologi
informasi .
Pada perkembangan teknologi komputasi
dan komunikasi dewasa ini, system informasi perusahaan hampir dapat dikatakan
sangat mengandalkan dukungan teknologi informasi.Sistem informasi memiliki
beberapa subset, salah satunya adalah system informasi akuntansi yang mutlak
diperlukan bagi suatu organisasi entitas bisnis.
PENGERTIAN
SISTEM INFORMASI
Pemahaman terhadap pengertian sistem
merupakan salah satu pngetahuan dasar
atau filosofi fundamental untuk dapat mengikuti pembahasan lebih lanjut .
Konsep mengenai system akan dapat lebih kita pahami bila kita
dapat mengetahui batasan batasan pengertian dan defenisinya. Defenisi mengenai
system itu sendiri sangat bemacam macam , tergantung segi-pandang masing-
masing ahli yang telah melakukan pengkajian pengkajian teoritas dan penelitian
empiris mendalam tentang hal tersebut. Berikut ini beberapa kutipan defenisi
tentang system, sebelum kita b melakukan sintesan dan menarik “benang merah” untuk kemudian membuat
suatu batasan pengertian atau defenisi mengenai system yang dapat disepakati
untuk dipergunakan lebih lanjut dalam buku ini.
Dalam Webster
dictionary( dalam Davis ,1986,p.4),”A
system is an orgazined set of interrelated principles intended to explain the
…working of a systematic whole;an organized or established procedures (of
operation); a manner of classifying,symbolizing, or schematizing : harmonious
arrangement, or pattern bringing wqworder out of confusion.”Menurut McLeod
(2011,p,9),A system is a group of elements that are integrated with the common
puspose of achieving a objective”. Sedangkan menurut Mukhtar (1999,p 2),
“Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang
saling berintraksi untuk mencapai tujuan
.
Checkland dan Scholes
(1999,p.4-57) memberikan penjelasan – penjelasan bahwa pada hakekatnya System mempunyai karakteristik sebagai berikut :
·
System
adalah the name of the concept of a whole
(Bertalanffy, 1968). Istilah lain untuk system
adalah org (Gerals ,1964), integoin
(Jakob, 1974), atau holon (Koestler, 1978). Menurut mereka , istilah system
terdiri dari hars system (well-defined
system)dan soft system(messy, ill unstructured, problem situations).
·
System countains a set elements mutually related such that the set
counstitutes a whole having properties as an entity.
·
System is not just a collection of
parts (elements), but an integrated , hierarchically sub
systems/elements/parts. The whole is more than the sum of its parts.
·
One off the system characteristics is
emergent properties. To complete the
idea of”a system”, we need to add emergence and hierarchy two further concepts
which bring in te idea of survival.
·
Sytem memiliki purposeefull, sasaran/tujuan
(objectives’), dan constraints/kendala/keterbatasan.
·
System
berkaitan dengan :a) effiacacy (does the
means work?). befficiency (amount of output divided by amount of resources
used), dan c)effectiveness is it meeting
the longger tern aim?). Kadang – kadang istilah efficacy di ganti dengan
economical, yang menurut Checkland overlap dengan pengertian efisien.
Berdasarkan batasan
pengertian atau definisi tersebut di atas, dapat di simpulkan bahwa system mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
1.
Sistem
adalah kumpulan kumpulan atau sumber daya yang saling berkaitan secara terpadu,
terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu dan bertujuan untuk
mencapai tujuan tertentu.
2.
Memiliki
emergent properties dan bukan hanya sum
of whole parts (mempunyai karakteristik khusus yang menjadi “jiwa atau roh”
dari system tersebut)
3.
Sistem
mempunyai sasaran yang akan dicapai.
4.
Konstruksi
system terdiri dari : Masukan-Proses_Keluaran
Masukan merupakan semua arus berwujud
atau tak berwujud yang masuk ke system.Keluaran terdiri dari semua arus keluar
atau akibat yang dihasilkan Proses trdiri dari metode yang digunakan untuk
mengubah masukan menjadi keluaran.
5.
Sistem
memerlukan pengendalian
Pengendalian merupakan proses
pengaturan yang dipergunakan system untuk mengoreksi setiap penyimpangan dari
suatu rangkaian langkah untuk menuju sasaran.
6.
Sistem
memiliki pengguna (pemakai, user,/end-user)
Setiap system harus mengarahkan sub
sistemnya agar dapat mencapai
Sasaram.
7.
Sistem
mempunyai keterbatasan (constraints).
8.
Terdiri
subsistem yang membentuk suatu jaringan terpadu
Setiap system terdiri dari lebih dari
satu komponen yang saling terjalin satu sama lain disebut subsistem, yang
menjalankan peran tertentu dan menjadi
bagian di dalam sissystemng lebih besar.
PENGERTIAN INFORMASI
Apakah yang di maksud informasi itu
dan mengapa informasi itu penting? McLeod dalam bukunya berjudul Manajement
Information Systems (2001,p12),” information is processesd data, or meaningfull
data” Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang sudah lebih
memiliki arti tertentubagi kebutuhan penggunanya, Sedangkan menurut Mukhtar(1999,p.1),”informasi berarti
hasil suatu proses yang terorganisasi, memiliki arti dan penguna bagi orang
yang menerimanya.,”adapun menurut James Hall pada bukunya (diterjemahkan oleh
Amir Abadi Jusuf, 2001,p 14):”informasi menyebabkan pemakai melakukan suatu
tindakan yang dapat ia lakukan atau todak dilakukan. Informasi di tentukan oeh
fisiknya pada pemakai, bukan oleh bentuk fisiknya.”
Sumber dari informasi adalah
data.Data meupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data_item.
Data sebagai input perlu diolah oleh suatu
system pengolahan data agar dapat menjadi output, yaitu informasi yang lebih
berguna bagi pemakainya (user). Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa:
a. Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna, lebih bermanfaat dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
b. Data menggambarkan suatu kejadian –
kejadian (event) dan kesatuan nyata(fact dan entity).
c. Informasi digunakan untuk pengambilan
keputusan . Bagi manajement suatu organisasi, informasi berguna untuk membantu
dalam pengambilan keputusan yang menentukan keberhasilan atau kesuksesan
organisasi pada masa yang akan datang.
KUALIFIKASI
INFORMASI
Kualitas informasi
sangat ditentukan oleh perananannya dalam memberikan knowledge kepada parah
penggunanyauntuk pengambilan suatu keputusan.menurut Weber (1999,
p,897)kualitas informasi yang dihasilkan oleh system informasi memiliki dampak
pada persepsi user terhadap kegunaan dan kemudahan system informasi tersebut.
Beberapa atribut dari kualitas informasi antara lain:
1. Authenticity/keaslian /kebenaran.
2. Accuracy/ketelitian/ketetapan/kecermatan.
3. Completeness/kelengkapan.
4. Uniqueness/keunikan.
5. Timeliness/ketetapan waktu.
6. Relevance/berhubungan/keterkaitan.
7. Comprehensibility/dapat dipercaya.
8. Precision/ketelitian.
9. Conciseness/keringkasan yang padat.
10.
Informativeness/memberikan
keterangan.
Dari berbagai pendapat disimpulkan bahwa mutu suatu informasi
yaitu agar bias lebih berguna harus memiliki beberapa ciri – ciri atau
karakteristik berikut:
1. Akurat, reliable (dapat dipercaya),
berarti informasi harus terbebas dari
kesalahan- kesalahan dan tidak menyesatkan para user-nya (free from error).
2. Relevan (cocok atau sesuai).
Informasi yang relevan harus memberikan arti kepada para pengguna.
3. Timely (tepat waktu). Informasi
disajikan tepat pada saat dibutuhkan dan
bias mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
4. Complete(lengkap). Informasi yang di
sajikan lengkap, termasuk di dalamnya semua data yang relevan.
5. Understandable(dimengerti), informasi
yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh si pembuat
keputusan.
6. Verifiable(Informasi yang
dihasilkan tidak bias , menyebabkan
perbedaan dalam memahaminya.
7. Accessible, Informasi yang dikatakan
accessible bila tersedia pada saat diperlukan dalam format yang sesuai dengan
kepentingnya.
Perlu dicatat, bahwa
dalam usaha meningkatkan kualitas informasi, paling tidak terdapat dua
pertimbangan yaitu: manfaat dan biaya
untuk mendapatkannya suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat
dari informasi tersebut lebuh efektif dibandingkan dengan biaya untuk
mendapatkannya.
Sistem
informasi
Pembahasan di atas telah menguraikan bahwa system ialah
kumpulan sumber daya atau elemen – elemen
dan jaringan prosedur saling
terkait secara terpadu,terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan
bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkn informasi adalah data yang
diolah agar menjadi lebih berguna bagi para pemakainya(users). Jadi dengan
demikian yang dimaksud dengan “untuk mencapai tujuan tertentu” pada defenisi
system informasi di atas adalah mengolah data
menjadi informasi(yang bermanfaat bagi para penggunanya).
Muhammad Fakhri Husein dan Amin Wibowo dalam bukunya yang
berjudul Sistem Informasi Manajemen,(2000, h.5) mendefenisikan system informasi
sebagai “…seperangkat komponen yang saling berhubungan dan berfungsi
mengumpulkan , memproses, menyimpan, dan memdistribusikan informasi untuk
mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi.Sistem informasi
sangat diperlukan para manager organisasi guna melaksanakan tugas khusus
tertentu yang sangat esensial bagi
berfungsinya organisasi. Tugas ini
berkisar sejak pengolahan data yang sederhana , seperti menyiapkan
tagihan kepada anggaran , sehingga kecanggihan analisis yang digunakan oleh
para manajer untuk pengambilan keputusan dalam menyiapkan basis kegiatan
organisasi.
The United Kingdom
Academy of Information systems(UKAIS) memberikan defenisi mengenai system informasi,”the means by which people and organization,
untizing technology, gather, store, use and disseminate information.”(John ward an Joe Peppard,2002).Sistem
informasi mempunyai komponen – komponen (Jhon Burch dan Gary
grudnitski,1978)yang disebutkan dengan istilah blok bangunan.
Dalam era globalisasi dan lanjut pertumbuhan perekonomian
dunia pada ukuran waktu dua dasawarsa terakhir, telah tebuka beberapa
prespektip baru dengan berbagai ikatan permasalahannya.
Ketika
organisasi menjadi semakin besar, maka informasi menjadi makin penting sebagai
salah satu alat bantu bagi manager dalam menjalankan tugas serta fungsinya.
Sumberdaya fisik organisasi adalah man,
money , machine, material . Sedangkan sumberdaya konseptual ialah information (informasi) yang dibutuhkan
untuk perencanaan dan pengambilan keputusan
dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan - tujuan strategis perusahaan.Informasi juga akan
meningkatkan hubungan entitias dengan elemen – elemen lingkungannya, yaitu
:pelanggan, pesaing, patner, pemasok(vendor),
serikat buruh(union), masyarakat euangan/ lembaga keuangan – perbankan ,
pemegang saham, masyarakat global dan pemerintah.
Makin meningkatnya kegiatan , kebutuhan kecepatan, luasnya
lingkup dan geografis , serta kebutuhan
serta pengelolaan organisasi yang semakin besar skala atau besaran usahanya,
pada gilirannya semakin meningkatkan kebutuhan akan adanya suatu sistem informasi yang dapat
diandalkan. Informasi yang akurat , tepat waktu , lengkap, dan relevan, ,
jangan dibutuhkan manajemen perusahaan
untuk menghadapi kondisi usaha
yang perlu pengambilan keputusan cepat namun tepat.
EPISTEMOLOGI SISTEM INFORMASI
Epistemologi
atau perkembangan system informasi secara kronologis dapat diuraikan sebagai
berikut:
a.
Sistem pengolahan data berkembang dari manual, menggunakan peralatan (antara
lain mekanis), unit record system, dan
selanjutnya dengan computer dan teknologi lainya . Dalam bidang aplikasi
akuntansi , semula computer hanya untuk pengolahan data(electronicdata processing, EDP)
b.
Dengan adanya ekspektasi tinggi terhadap kemampuan komputer dalam
mendukung pengambilan keputusan , maka dicetuskan ide atau konsep SIM.
Sub –
sub system yang terdapat pada system informasi manajemen fungsional misalnya
adalah sistem informasi manajemen
pegawaian.
c.
Ide SIM ternyata tidak segera terbukti seperti yang diharapkan , sehingga
kemudian berkembang berbagai subsistem alternatif dan komplementernya, antara
lain :EUC (end user computing), DSS(decision support system), EpS(expert
system) atau KBS (knowledge-based system), EIS(executive information system),
OAS(office automation system), dan bahkan saat ini telah diintrodusir
EntIS(enterprise information system).
Terminologi
|
|
1.
Sistem
informasi
|
Interaksi antar komponen yang terdiri dari hardware,
software (termasuk procedures/instructions), infrastruktur teknologi
informasi, brainware, users, dan data, serta internal controls dan security
measures.
|
2.
Sistem aplikasi
|
Subset sistem informasi, atau subsistem, yaitu
penerapan teknologi informasi ( a set of software / programs bidang kegiatan
tertentu.
John Ward dan Joe Peppard(2002, p.4) menyebut dua
jenis aplikasi, yaitu:
a.
Aplikasi
teknologi informasi dalam bidang kegiatan tertentu misalnya kepegawaian,
akuntansi, dan sebagainya.
b.
General uses of information technology, untuk penggunaan tertentu sepertiword processing, spreadsheet, presentation.
|
3.
Teknologi
informasi
|
TI atau information
technology(IT) ialah semua sarana (any
equipments),tangible dan intangible: hardware, software, dan telecommunication networkuntuk
memproses informasi.
|
4. Module
|
A group of related functions pada suatu sistem aplikasi.
|
SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
Di
antara berbagai tugas dan fungsi utama dari para pengelola organisasi (manager) yang perlu kita catat dalam
kaitannya dengan topiks pembahasan kita ialah: perencanaan, pengendalian, dan
evaluasi terhadap kegiatan kegiatan – kegiatan operasi-onal organisasi yang
dipimpinnya. Ketika organisasi menjadi makin besar dan dengan lokasi yang
semakin tersebar. Maka informasi dapat
merupakan salah satu alat bantu pimpinan untuk menjalankan tugas dan
fungsi-fungsinya. Karena pentinya peranan
informasi tesebut bagi pimpinan (management), maka suatu sistem yang
dapat menjamin penyajian informasi yang handal dan bermanfaat bagi manajemen
organisasi disebut dengan istilah sistem informasi manajemen( mana-gement information system).
Mekanisme tatakerja, prosedur kerja, dan
interaksi sumberdaya atau bagian /
komponen yang secara keseluruhan membentuk suatu pola untuk penyajian informasi
bagi para manajer dengan menggunakan dukungan teknologi informasi disebut
sistem informasi manajemen (SIM)/management
information system) .
Kemajuan teknologi yang memungkinkan
terminal computer di letakkan pada jarak yang cukup jauh dari central
processing unit (CPU), apalagi kemudian dibuat berbagai mesin, seperti point of sale, komputer micro, serta
teknologi jaringan komunikasi data
menjadikan komputer sebagi alat pendukung proses transaksi (transaction processing systems),
khususnya di bidang transaksi bisnis/akuntansi.
SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI
Dari
uraian di atas dapat dipahami bahwa sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan
salah satu subsistem informasi yang lebih awal diimplementasikan , dan bahkan
lazimnya menjadi salah satu komponen utama dalam pengembangan subsistem
informasi lainnya.
Prinsip – prinsip Sistem Akuntansi
Prinsip-prinsip yang harus
dipertimbangkan di dalam penyusunan sistem informasi akuntansi adalah:
a. Keseimbangan biaya dengan manfaat
Yang di maksud dengan
keimbangan antara biaya dengan manfaat (cost
effectiveness balance)ialah bahwa sistem akuntansi suatu perusahaan harus
di susun dengan sebaik – baiknya, tetapi dengan biaya yang semurah murahnya.
b. Luwes dan dapat memenuhi perkembangan
(khususnya :teknologi)
Ciri khas suatu
perusahaan modern adalah perubahan (organization change). Setiap perubahan
harus trus menerus menyesuiakan diri dengan lingkungan dan perkembangannya,
termasuk perubahan kebijakan , perubahan peraturan dan perkembangan teknologi.
c. Pengendalian internal yang memadai
Suatu sistem
akuntansi harus dapat menyajikan
informasi akuntansi yang diperlukan oleh
pengelola perusahaan sebagai perteanggungjawaban kepada pemilik, maupun kepada
pihak - pihak yang berkepentingan
lainnya.
d. Sistem pelaporan yang efektif
Bila kita menyiapkan
laporan, maka pengetahuan tentang pemakai laporan (yaitu mengenai
keinginanannya, kebutuhan saat ini dan yang akan dating) dapat diketahui dengan
sebaik – baiknya sehingga kita dapat menyajikan informasi yang relevan dan
dipahami oleh mereka yang menggunakannya.
Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Tersirat
dari defenisi sistem akuntansi, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari sistem
akuntansi adalah untuk menyajikan informasi kepada berbagai pihak yang
membutuhkan informasi tersebut, baik pihak internal maupun pihak eksternal.
Sistem akuntansi adalah sistem informasi , atau salah satu subset/subsistem
dari suatu sistem informasi organisasi. Menurut buku terjemahan
Hall(2001,h.18), “ Pada dasarnya tujuan disusunnya sistem informasi adalah:
a.Untuk mendukung fungsi pertanggungjawaban (akuntabilitas, stewardship) kepengurusan (manajemen) suatu organisasi/perusahaan,
karena manajemen bertanggung-jawab untuk menginformasikan pengaturan dan
penggunaan sumber daya organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi
tersebut.
b.
Untuk
mendukung pengambilan keputusan manajemen , karena sistem informasi memberikan
informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk melakukan tanggung jawab
pengambilan keputusan.
c. Untuk mendukung kegiatan operasi
perusahaan hari demi hari.
Menurut rangkuman berbagai sumber,
sistem informasi akuntansi memiliki tujuan atau manfaat/kegunaan sebagai
berikut :
a. Untuk melakukan pencatatan(recording)
transaksi dengan biaya klerikal seminimal .
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan
oleh sistem yang sudah ada.
c. Untuk menerapkan(implementasikan)sistem
pengendalian intern,memperbaiki kinerja dan tingkat keandalan(reliability)
informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai tanggung
jawaban (akuntansibilitas).
d. Menjaga/meningkatkan perlindugan
kekayaan perusahaan.
Sumber : “Accounting Information System: cerullo(2000)”
a.
Data collectiom
Tahapan
ini dilakukan pengumpulan data transaksi, mencatat data yang ada ke dalam
formulir yang tersedian.
b.
Data Maintenance
Tahapan
data Maintenance dapat dilakukan
dengan beberapa langkah, yaitu:
·
Classifying
·
Transcribing
·
Sorting
·
Batching
·
Merging
·
Calculating
·
Summarizing
·
Comparing
Model Organisasi
Berdasarkan
aturan perundinganyang berlaku di Indonesia, komponen organisasi perusahaan
perseroan terdiri dari pemilik perusahaan (yang diwakili ke dalam Rapat
umumPemegang Saham,RUPS).dewan komisaris ,dan direksi. Berbeda dengan Negara
yang menganut one board of sysrem, Indonesia
menganut two-board system.Pada one
board system, dikenal adanya board of direction. Sedangkan Indonesia menganut
dua board , yaitu: deawan direksi yang bertindak pelaksaan kepengurusan
perusahaan dan dewan komisaris yang menjadi patrher(bukan atasan) direksi.
|
Karakteristik SIA
|
SIA
|
SIM
|
1.
Sim bersifat
mandatory, diwajibkan oleh aturan legal, sebagai pelaksaaan prinsip
akuntansibilitas dan stewardship dari para pengurus perusahaan (direksi)
kepada stockholder dan stakeholder.
|
1.
Tergantung
dariperusahaannya.
|
2.
SIA digunakan
oleh internal maupun eksternal perusahaan .
|
2.
SIM hanya untuk
internal
|
3.
SIA digunakan
oleh seluruh unit dan seluruh strata manajemen, bahkan RUPS menggunakan bahan
rapat dari SIA
|
3. SIM
bersifat per unit fungsional ( merketing, produksi, personil, dan
sebagainnya).
|
4.
SIA mengolah data transaksi akuntansi.
|
4 . Sim mengolah sebagian teks SIA dan data lain
(hasil riset, data BPS, dsbnya.
|
5.
SIA memberikan
masukan, menjadi salah satu komponen penting input bagi SIM.
|
5. SIM tidak memberi masukan ke SIA.
|
6.
SIA dianggap
lebih independen ,karena disusun oleh unit netral, bukan yang langsung
terlibat operasional.
|
6.Jika digunakan sebagai laporan ke top management, SIM mungkin cenderung tidak objektif
(sesuai kepentingan unit ).
|
7.
Berfokus pada
data historis (sebagai pertanggungjawaban direksi atas kinerja tahun lalu
dilihat dari aspek keuangan).
|
7.SIM berisi data historis tetapi di berikan rumusan-rumusan tertentu untuk perencanaan k depan.
|
8.
Karena bersifat
pertanggungjawaban, data SIA dapat disajikan secara rinci, bila perlu per
satuan moneter terkecil.
|
8.SIM didesain bukan sebagai sistem untuk
menghasilkan pertanggung-jawaban (akuntabilitas)perusahaan.
|
Karakteristik
SIA
|
|
9.
Laporan
–akuntansin yang dihasilkan SIA diatur
dengan aturan legal, baik aturan BAPEPAM, otoritas bursa saham, serta standar
akuntansi keuangan.
|
9. Bentuk laporan SIM sangat tergantung pada
selera user-nya (para manager yang
bersangkutan. Tidak aturan baku/legal.
|
10.
SIA merupakan
implementasi dari sistem pengendalian
intern organisasi, pada subset CBIS lain tidak harus sebagai
implementasi pengendalian intern.
|
10 . SIM didesain
untuk mendukung bahan pengambilan keputusan , mungkin tidak perlu angka
detil, dan bukan untuk implementasi
pengendalian intern perusahaan.
|
Siklus Proses Transaksi
Pada
awalnya pengertian siklus akuntansi adalah daur proses pencatatan dari transaksi ke jurnal sebagai book of original entry, di- ke buku-.besar(ledger), neraca lanjut
,kemudian dibuat laporan keuangan (financial
statement).Perkembangan selanjutnya , dibuat jurnal dalam format: jurnal
umum dan jurnal khusus ( yaitu: jurnal penjualan, pembelian, penerimanaan dan
pengeluaran kas).Istilah pemrosesan transaksi merupakan aktivitas perusahaan
dalam mengolah data transaksi tertentu(penjualan/pembelian/gaji,dan
sebagainya). Meskipun alam kurun waktu satu periode akuntansi jumalah
transaksinya ribuan, bahkan jutaan, namun hakekatnya tipe-transaksi yang ada
dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis siklus transaksi (transaction cycle type ) , yaitu(1) yang berkaitan dengan penjualan
dan piutang-usaha,(2)yang berkaitan dengan pembelian utang-usaha,(3) dan yang
berkaitan dengan kegiatan produksi.
Menurut George H. Bodnar dan William S.Hopwood yang
diterjemahkan oleh Yusuf, A>A (1996,.136) bahwa arus transaksi opersaional
dapat dikelompokkan sesuai dengan empat siklus aktivitas bisnis yaitu:
§ Siklus pendapatan (revenue cycle), yaitu siklus proses data
transaksi terkait dengan distribusi barang/jasa ke pihak lain dan penagihan
pembayarannya.
§ Siklus pengeluaran (expenditure cycle), pemresesan data yang
berkaitan dengan perolehan barang/jasa dari pihak lain dan penetapan kewajiban
yang berkaitan.
§ Siklus produksi (conversion
cycle) , pemprosesan data yang berkaitan dengan pengubahan sumber daya
menjadi barang/jasa.
§ Siklus keuangan (financial cycle) , pemprosesan data yang berkaitan dengan
perolehan dan managemen dana modal, termasuk kas.
Pembagian siklus dan pengelompokkan
bagian mana yang termasuk ke siklus tertentu adalah bukan suatu ketentuan yang bersifat eksak. Tidak semua ahli
mempunyai pendapat yang sama mengenai siklus dan proses transaksi apa saja yang
termasuk dalam tiap siklus tersebut.
1.
Menurut
Hollander (2001,p.5) paling tidak suatu perusahaan melakukan tiga tiap proses (at least three business processes, yaitu :
acquisition/ payment process, conversion process, dan sales/collection process)
.Adapun menurut Mulyadi (2001,h.15), “ Untuk manangani kegiatan pokok perusahaan, umumnya
dirancang sistem akuntansi yang terdiri dari
1. Sistem akuntansi pokok
2. Sistem akuntansi piutang
3. Sistem akuntansi utang
4. Sistem akuntansi penggajian.
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING
Akhir alhir ini
telah dikembangkan diperkenalkan suatu software yang dapat mendukung sistem
informasi terpadu(integrated information
systems) yang disebut ERP( enterprise
resource planning) atau kadang kadang disebut EntIS (interprice information system). EntIS adalah nama yang diberikan
kelompok yang mengembangkan sistem aplikasi itu, yang pada umumnya mempunyai
latar belakang akuntansi.
Seperti yang diketahui bahwa SIA bersifat mandatory, artinya
menjadi kewajiban pengurus perusahaan
untuk pertanggungjawabkan kepengurusannya
dengan dukungan SIA. Salah satu hasil utama SIA adalah laporan akuntansi
keuangan (financial statements) untuk para stockholder
dan stakeholder .
Contoh kelemahan SIA
adalah bersifat informasi yang delayed misalnya kartu gudang (yang dikelola
fungsi gudang) tidak selalu sama dengan kartu persediaan (yang dikelola fungsi
akuntansi), akibat belum seluruh barang masuk atau pengambilan barang segera
dicatat olegh fungsi akuntansi. Di bidang personalia yang termasuk dalam domain
akuntansi adalah payroll, sedangkan mengenai
rekruitmen pegawai, peencanaan karier pegawai , dan informasi
kepegawaian lain tidak dapat diinformasikan oleh SIA.
ERP adalah sistem
informasi berbasis teknologi informasi dengan modulsaling berhubung. Model ialh
bagian terkecil dalam software yang mempunyai fungsi sendiri. ERP merupakan
sistem informasi terpadu (integrated)
antar modul, bahkan antara dukungan operasional dengan SIA. Model satu
terhubungdengan modul lain secara langsung, memudahkan dan meningkatkan keakuratan data, karena output dari suatu modul otomatis menjadi
input bagi modul lain, dan langsung diproses pada modul tesebut, sehingga data
di modul yang berhubungan ini langsung ter-update.
ERP ialah paket intergrated
software software dalam mendukung business
processes. ERP dugunakan oleh industri dengan tujuan untuk lebih
mampubesaing secara kompetitif pada bidang produksi, distribusi serta aspek keuangan.
Beberapa perusahaan yang menjual software ERP ialah:
1. SAP .Pasar terbesar dipegang oleh SAP
(Systems, Application, and Product in
Data Processing)
2.
ORACLE
, software supplier terbesar nomor 2
di dunia, dibuat oleh amerika pada tahun 1977.
3.
Peoplesoft,
dibuat pada tahun 1987 dan termasuk pasar 1992 . PeopleSoft merupakan ketiga
terbesar .
4.
BAAN,
diciptakan di Netherlands pada tahun 1978, memiliki3.000 pelanggan saat mereka
memenangkan perjanjian dengan Boeing pada tahun 1994.
5.
J.D.Edward,
saat ini tersedia dalam bentuk Windows
NT , UNIX, dan AS/400, memiliki 7% pasar ERP.
Untuk lebih dapat memahami mengenai kemampuan software ERP dakam mendukung kebutuhan kita
, berikut ini contoh functionalitas atau fitur- fitur yang dapat
pada salah satu ERP :
a)
Office
b)
Logistics
·
Material Management
·
Sales and Distribution
·
Production
·
Production Process
·
Plant Maintenance
·
Customer Service
·
Quality Management
·
Logistic Controlling
·
Project System
·
Environment, health
·
Agency Bisiness
c)
Financial
/ accounting
Ø Financial Accounting
Ø G/L (General Ledger)
·
Documen
Entry
·
Account
·
Master
Record
·
Reporting
Ø A/R (Account Receivable)
Ø A/P (Account Payable)
Ø Bank
Ø Fix Assets
Ø Treasury
Ø Controlling
Ø Enterprise Controlling
Ø Investment Management
Ø Project System
Ø Real Estate Management
d)
Human
Resources
·
Personal
management
·
Time
Management
·
Tranining
& Event Management
·
Travel
management
·
Payroll
·
Information
Systems
e)
Information
Systems
·
Executive
Information System
·
Logistic
·
Accounting
·
HRD(Human
Resource Development)
·
Project
system
·
Adhoc
Report
·
General
Report Selection
f)
Tools
·
ALE
·
Business
Development
·
Web
Development
KUALITAS SISTEM INFORMASI
Sistem informasi yang baik perlu di persiapkan secara baik
dan terencana. Manajer yang membawahi fungsional system informasi, disebut
chief of Information Officer(CIO)
Dari berbagai teori tersebut dapat disimpukan bahwa ukuran,
kualitas, sistem aplikasi atau software menurut pandangan pemakainya antara
lain ialah :
a)
Efective
(effective doing the right things, artinya system informasi tersebut dapat
memenuhi kebutuhan para penggunanya(sesuai user need atau user requirements)
b)
Efesien(Effesient
doing things right), yaitu dengan sumberdaya informasi tertentu dapat
menghasilkan output semaksimal mungkin.
c)
Ekonomis(dalam
perhitungan cost benefit tersedianya system informasi layak secara ekonomis
d)
System
komputerisasi (sering disebut dengan istilah dengan aplikasi, application system)
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mengukur
intangible benefit penggunaan TI misalnya adalah
·
Konsepkan
rantai sebab akibat dari system yang akan diimplementasikan.
·
Identifikasi
kemungkinan-kemungkinan perubahan dan masalah yang akan timbul.
·
Pertimbangan
ukuran-ukuran perubahan yang dapat diukur(ter-ukur)
·
Bila
dampak dapat dipertimbangkan dengan jelas, lanjutkan step berikutnya
·
Buat
ukuran-ukuran monometer misalnya: ROI, NPV,IRR.
Secara teoristik terdapat beberapa teknik evaluasi IT investment. Menurut Remenyi, Money, dan
Smith (2000) teknik-teknik evaluasi tersebut antara lain sebagai berikut:
a) Strategic macth analysis and evaluation
b) Value chain assessment
c) Relative Competition Performance
d) Proportion of management vision archieved
e) Work sudy assessment
f) Economic assessment-I/O analysis
g) Financial Cost Benefit analysis
h) Value added analysis
i) Return on management
j) User attitudes
k) User Utility assessment
l) Multi-objective, multi criteria methods
FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN IMPLEMENTASI
Menurut Vlandimir Zwass (1998,p.49)faktor yang harus
diperhatikan untuk mencapai keberhasilan inplementasi sistem informasi adalah :
a)
Organizational
Fit
b)
Dukungan
manajemen
c)
The
process of change management
d)
Peran
pengguna dalam proses implementasi
e)
Motivated
and trained users
f)
Manajemen
dan proses inplementasi
g)
System
Quality
h)
Tingkat
kompleksitas dan resiko
UKURAN KESUKSESAN SISTEM INFORMASI
Berbagai macam kriteria setelah dikembangkan, tetapi menurut
kenneth C. Laudon dan jane p. Lauden(1995,p403/404) , ukuran kesuksesan sestem informasi
yang paling banyak digunakan adalah sebagai berikut :
a) High Levels of system use
b) User satisfiction with the system
c) Pavorable attitude of users
d) Achieved objectives
e) Financial payoff to thr organization.
Dari pendapat diatas dapat dikatakan bahwa faktor yang
menjadi ukuran keberhasilan implementasi sistem informasi bersifat relatif,
kombinasi ukuran keberhasilan implementasi diungkapkan berbeda beda. Namun
demikian , secara umum dapat disimpulkan bahwa ukuran keberhasilan implementasi
ialah :
a)
Tingkat
Kegunaan Sistem (Hight Level Of System Use)
b)
Kepuasaan
Pengguna Sistem (User Satisfaction)
c)
Tingkat
Percapaian Tujuan (Achieved Objectives)
d)
Kualitas
Informasi(Information Quality)
e)
Sifat
yang mengutungkan (Favorable Attitudes Of Users)
Pengendalian Faktor Resiko
Pengendalian implementasi sistem
informasi bisa di sebabkan karena proyek sistem informasi tesebut mempunyai
faktor ang tinggi. Tiap-tiap sistem bisa berbeda tingkat resikonya tergantung
dari ukuran, cakupan, tingkat, kompleksitas, dan komponen teknis serta
organisasional dari sistem (Laudon, 1998,p.407).
0 komentar:
Posting Komentar